TUJUAN
- Membuat gas hidrogen dengan mereaksikan logam Al dengan basa.
PENDAHULUAN
Pengertian
Aluminium adalah logam berwarna putih
keperakan yang lunak. Aluminum, Al, merupakan anggota golongan 3, berada
sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi. Mineral aluminum yang paling penting dalam
metalurgi adalah bauksit, AlOx (OH)3-2x(0 < x <1).
. Sifat aluminum dikenal dengan baik dan aluminum banyak digunakan dalam
keseharian, misalnya untuk koin, panci, kusen pintu, dsb. Logam aluminum
digunakan dengan kemurnian lebih dari 99%, dan logam atau paduannya (misalnya
duralium) banyak digunakan.
Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan
unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak
bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak
bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk
bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan
lain-lain) (USGS). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium
merupakan logam yang cukup reaktif.
Aluminium tahan terhadap korosi karena fenomena pasivasi. Pasivasi
adalah pembentukan lapisan pelindung akibat reaksi logam terhadap komponen
udara sehingga lapisan tersebut melindungi lapisan dalam logam dari korosi.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat
ditempa dengan penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu,
tergantung kekasaran permukaannya. Kekuatan tensil aluminium murni adalah 90
MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan tensil berkisar 200-600 MPa.
Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk, diperlakukan
dengan mesin, dicor, ditarik (drawing), dan diekstrusi.
Resistansi terhadap korosi terjadi akibat fenomena pasivasi, yaitu
terbentuknya lapisan aluminium oksida ketika aluminium terpapar dengan udara
bebas. Lapisan aluminium oksida ini mencegah terjadinya oksidasi lebih jauh.
Aluminium paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi
galvanik dengan paduan tembaga.
Aluminium juga merupakan konduktor panas dan elektrik yang baik. Jika
dibandingkan dengan massanya, aluminium memiliki keunggulan dibandingkan dengan
tembaga, yang saat ini merupakan logam konduktor panas dan listrik yang cukup
baik, namun cukup berat.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain
aluminium itu sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak
pernah mengandung 100% aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung
di dalamnya. Pengotor yang mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya
adalah gelembung gas di dalam yang masuk akibat proses peleburan dan
pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material cetakan akibat kualitas
cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku yang
tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium
murni yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%, misalnya aluminium
foil.
Kandungan Atom/Unsur dan Ikatan
Aluminium disimbolkan dengan Al, dengan nomor atom 13 dalam tabel
periodik unsur. Bauksit, bahan baku aluminium memiliki kandungan aluminium
dalam julah yang bervariasi, namun pada umumnya di atas 40% dalam berat.
Senyawa aluminium yang terdapat di bauksit diantaranya Al2O3,
Al(OH)3, γ-AlO(OH), dan α-AlO(OH).
Isotop aluminium yang terdapat di alam adalah isotop 27Al,
dengan persentase sebesar 99,9%. Isotop 26Al juga terdapat di alam
meski dalam jumlah yang sangat kecil. Isotop 26Al merupakan
radioaktif dengan waktu paruh sebesar 720000 tahun. Isotop aluminium yang sudah
ditemui saat ini adalah aluminium dengan berat atom relatif antara 23 hingga
30, dengan isotop 27Al merupakan isotop yang paling stabil.
METODE
PENELITIAN
Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan alat dan
bahan, dan tentunya mempersiapkan diri kita dengan pengetahuan seputar materi
praktikum kali ini sehingga dapat meminimalisir kesalahan. Adapun alat dan bahan
yang diperlukan antara lain:
Alat dan Bahan
- Wadah plastik untuk pendingin botol
- Botol bekas sirup
- Caustic Soda
- Balon
- Air
- Benang
Caranya
- Isilah wadah plastik dengan air sampai 1/2 nya;
- Isilah botol dengan caustic soda kira-kira 2 – 3 sendok makan;
- Isilah botol tadi dengan air sampai setengahnya;
- Ambilan alumunium foil kira-kira 20 x 20 cm. Lalu remas-remaslah dan masukkan ke dalam botol;
- Tutuplah botol dengan balon;
- Rendamlah botol dalam air di wadah pertama tadi;
- Setelah balon melembung besar, lepaslah dari botol dan ikatlah dengan benang;
Untuk membuktikan bahwa gas itu gas hidrogen,
balon pasti bisa terbang seperti balon gas. Jika balon itu disulut api pakai
tongkat, maka akan terjadi ledakan.
Untuk melakukan percobaan di atas, sekali lagi ingat!:
- Jauhkan dari anak-anak;
- Lakukan percobaan di luar rumah (halaman/lapangan);
- Jangan merokok atau menyalakan api didekatnya.
- Jangan menyentuh caustic soda/soda api (jangan kena kulit/mata).
Pecobaan diulangi dengan limbah
aluminium foil masing-masing sebesar 0,01 , 0,02 , 0,03 , 0,04 dan 0,05 g. Gas
hidrogen yang terbentuk sebanding dengan tekanan yang terukur. Gas hydrogen
yang terbentuk akan sebanding dengan tekanan yang terukur. Volume tempat reaksi
adalah sebesar X ml. Waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut dicatat. Gas
hydrogen yang dihasilkan diukur tekanannya dengan X.
0 komentar:
Posting Komentar