Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 18 September 2013

Pembahasan



Gambar.1
Kekurangan dari rangkaian alat diatas adalah adanya kemungkinan kebocoran pada sambungan selang dan tutup botol.  Dan sulit untuk melakukan uji pembakaran.

Gambar.2
Pada saat percobaan dengan menggunakan rangkaian diatas, terjadi kebocoran pada balon. Sehingga praktikan harus mengulang percobaan tersebut.

Alasan digunakannya Al yaitu karena pada deret kereaktifan logam, posisi Al berada di sebelah kiri hydrogen, sehingga bersifat reaktif atau semakin mudah melepas electron dan semakin mudah mengalami oksidasi (reduktor yang kuat), sehingga memenuhi syarat untuk membentuk gas hydrogen.
Aluminium merupakan logam amfoter. Mengapa dikatakan amfoter? Apa arti amfoter? Suatu zat bersifat amfoter berarti zat tersebut dapat bersifat asam saat direaksikan dengan basa kuat, misalnya NaOH. Dapat bersifat basa apabila zat tersebut direaksikan dengan asam kuat, contohnya asam khlorida, HCl. Pada percobaan pembuatan gas hydrogen dari alumunium, variasi penggunaan alat dilakukan untuk menentukan cara yang paling optimal dalam memproduksi gas hydrogen.
Pada percobaan ini pengikisan permukaan logam aluminium dianggap sebagai tolok ukur, sehingga semakin banyak pengikisan permukaan logam aluminium oleh larutan perendaman maka semakin banyak nuklida-nuklida aktif yang ikut lepas. Namun pada pelaksanaannya pengikisan permukaan juga dibatasi, dari segi teknis maksimum tebal pengikisan permukaan yang diperbolehkan adalah 0,50 mm.
Pada percobaan ini dapat dilihat volume gas hydrogen yang didapatkan dari dua perhitungan terdapat perbedaan, perhitungan pertama (lihat table) dengan menggunakan jari- jari balon yang terisi gas hydrogen dengan Al 0,1gr didapatkan volume sebesar 0,087 dm3 Sedangkan mengukur nilai volume menggunakan nilai perbandingan di persamaan reaksi didapatkan 0,1232 liter.
Perbedaan ini didapatkan karena gas yang dihasilkan sedikit, sehingga tidak semua gas yang dihasilkan dari reaksi masuk kedalam balon tiup ukuran botol kaca yang luas membuat gas menempati ruang yang kosong dari botol kaca tersebut, kog dihasilkan. Karena konsentrasi yang digunakan hanya 1M sehingga kecepatan gas untuk sampai di balon menjadi lambat, konsentrasi NaOH yang kecil juga mempengaruhi banyaknya gas. bisa juga karena kulit balon yang tipis dan berpori- pori membuat gas hydrogen mudah untuk keluar. Aluminium oksida juga dapat menunjukkan sifat asamnya, dapat dilihat dalam reaksi dengan basa seperti larutan natrium hidroksida. Berbagai aluminat dapat terbentuk – senyawa dimana aluminium ditemukan dalam ion negatif. Hal ini mungkin karena aluminium memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen dengan oksigen. Pada contoh natrium, perbedaan elektronegativitas antara natrium dan oksigen terlalu besar untuk membentuk ikatan selain ikatan ionik. Tetapi elektronegativitas meningkat dalam satu periode – sehingga perbedaan elektronegativitas antara aluminium dan oksigen lebih kecil. Hal ini menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen diantara keduanya.
Pada prcobaan ini kelarutan kerapatan alumnium terhadap perendaman menggunakan larutan perendam NaOH. Yaitu pada perendaman menggunakan larutan NaOH, menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya konsentrasi NaOH dan waktu proses perendaman maka dapat menaikkan kelarutan aluminium. Hal ini menunjukkan semakin banyak logam aluminium yang terkikis berarti semakin banyak nuklida nuklida yang menempel di logam yang terlepas.NaOH Bertindak sebagai katalis yang tidak ikut bereaksi namun mempercepat reaksi
Reaksi :
2 Al(s)  + 6 H2O(l) → 2 Al(OH)3(aq) + 3 H2(g)

Al membentuk ion Al(OH)4-; berarti bilangan oksidasinya berubah dari nol menjadi +3. Sedang bilangan oksidasi H dari +1 menjadi nol. Berarti baik dalam asam maupun basa, reaksi redoks yang terjadi sebagai akibat dari sifat keamfoteran Al, ternyata perubahan bilangan oksidasinya sama.
Selain menggunakan balon,kelompok kami juga menggunakan alat dengan botol kaca disambungkan dengan selang plastic dan ada botol plastic yang  menampung gas hydrogen, prinsip yang digunakan sama seperti system hidrolik, namun tidak berhasil karena kecepatan gas untuk sampai ke botol plastic rendah.Sebelumnya untuk membuktikan bahwa hidrogen dapat dipakai sebagai pendesak air karena sifatnya yang tak larut dalam air terlebih dahulu hidrogen hasil reaksi dialirkan ke dalam botol plastic yang berisi dengan air dan kemudian tampak volume air dalam tabung semakin berkurang yang tergantikan oleh posisi hidrogen yang berupa udara kosong. Cara pembuatan hidrogen yang dalam praktikum ini adalah dengan mereaksikan aluminium dengan basa. Aluminium merupakan logam yang berwarna putih abu-abu (silver) yang melebur pada  suhu 659 C0, dan bila terkena udara akan teroksidasi pada permukaannya. Pembentukan hidrogen ini terjadi menurut persamaan :
2Al(s) + 6 NaOH (aq)dipanaskan 2Na3 AlO3(aq) + 3H2(g)

Timbulnya ledakan ketika dilakukan pembakaran melalui sumbu menandakan adanya gas hydrogen yang dilepaskan. Ini membuktikan salah satu sifat hydrogen yang eksplosif. Salah satu masalah dengan penggunaan solusi NaOH berair adalah sifat korosif cairan, yang dapat menyebabkan korosi pada peralatan system.

Manfaat aluminium

  • Menghilangkan karat

Remas selembar foil, lalu gunakan untuk menggosok titik-titik karat dari bumper mobil dan batang besi tirai kamar mandi.

  • Dijadikan corong

Anda kesulitan memasukkan refill minyak ke dalam botolnya? Gulung selembar foil membentuk kerucut, rekatkan dengan selotip, lalu jadikan corong. Mulailah menuang minyak menggunakan corong foil ini.

  • Memancakan panas

Bungkus sepotong kayu lapis dengan foil, lalu selipkan di belakang radiator untuk merefleksikan panas ke ruangan. Tentunya, hal ini berlaku jika Anda tinggal di tempat yang berhawa dingin.

  • Memelihara sabut baja

Letakkan sabut penggosok Anda di atas foil untuk menjauhkannya dari karat.

  • Mengilapkan perak

Bungkus panci kaca dengan foil, tambahkan beberapa sendok makan baking soda, isi panci dengan air mendidih. Setelah itu, cemplungkan peralatan makan perak yang ternoda untuk membersihkannya dengan cepat.

Kesimpulan
Pada percobaan ini aluminium merupakan logam amfoter. Ketika sepotong lempeng aluminium di celupkan ke dalam larutan NaOH, maka terjadilah suaatu reaksi pengikisan permukaan logam aluminium. Pengikisan ini dianggap sebagai tolak ukur, sehingga semakin banyak pengikisan permukaan logam aluminium oleh larutan perendam (NaOH), Semakin banyak  pula nuklida-nuklida aktif  yang ikut lepas maka terbentuklah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini tentulah gas  hidrogen yang berasal dari ion-ion H+.

Reaksi logam aluminium dan larutan NaOH
2 Al(s) + 2 NaOH(aq) + 6 H2O(l) → 2 NaAl(OH)4(aq) + 3 H2(g)

Saran
             Percobaan ini dilakukan sudah baik, namun cobalah untuk lebih teliti lagi, misalnya dalam memilih alat dan berhati2 dalam melakukan uji warna pada gas hidrogen saat pembakaran balon.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogger templates

Blogroll