Gambar.1
Kekurangan dari rangkaian alat diatas adalah adanya kemungkinan
kebocoran pada sambungan selang dan tutup botol. Dan sulit untuk melakukan uji pembakaran.
Gambar.2
Pada saat percobaan dengan menggunakan rangkaian diatas, terjadi
kebocoran pada balon. Sehingga praktikan harus mengulang percobaan tersebut.
Alasan digunakannya Al yaitu karena pada deret
kereaktifan logam, posisi Al berada di sebelah kiri hydrogen, sehingga bersifat
reaktif atau semakin mudah melepas electron dan semakin mudah mengalami
oksidasi (reduktor yang kuat), sehingga memenuhi syarat untuk membentuk gas
hydrogen.
Aluminium merupakan logam amfoter. Mengapa
dikatakan amfoter? Apa arti amfoter? Suatu zat bersifat amfoter berarti zat
tersebut dapat bersifat asam saat direaksikan dengan basa kuat, misalnya NaOH.
Dapat bersifat basa apabila zat tersebut direaksikan dengan asam kuat,
contohnya asam khlorida, HCl. Pada
percobaan pembuatan gas hydrogen dari alumunium, variasi penggunaan alat
dilakukan untuk menentukan cara yang paling optimal dalam memproduksi gas hydrogen.
Pada percobaan ini pengikisan permukaan logam
aluminium dianggap sebagai tolok ukur, sehingga semakin banyak pengikisan
permukaan logam aluminium oleh larutan perendaman maka semakin banyak
nuklida-nuklida aktif yang ikut lepas. Namun pada pelaksanaannya pengikisan
permukaan juga dibatasi, dari segi teknis maksimum tebal pengikisan permukaan
yang diperbolehkan adalah 0,50 mm.
Pada percobaan ini dapat dilihat volume gas
hydrogen yang didapatkan dari dua perhitungan terdapat perbedaan, perhitungan
pertama (lihat table) dengan menggunakan jari- jari balon yang terisi gas
hydrogen dengan Al 0,1gr didapatkan volume sebesar 0,087 dm3 Sedangkan mengukur nilai volume menggunakan nilai
perbandingan di persamaan reaksi didapatkan 0,1232 liter.
Perbedaan ini didapatkan karena gas yang
dihasilkan sedikit, sehingga tidak semua gas yang dihasilkan dari reaksi masuk
kedalam balon tiup ukuran botol kaca yang luas membuat gas menempati ruang yang
kosong dari botol kaca tersebut, kog dihasilkan. Karena konsentrasi yang digunakan hanya
1M sehingga kecepatan gas untuk sampai di balon menjadi lambat, konsentrasi
NaOH yang kecil juga mempengaruhi banyaknya gas. bisa juga karena kulit balon
yang tipis dan berpori- pori membuat gas hydrogen mudah untuk keluar. Aluminium
oksida juga dapat menunjukkan sifat asamnya, dapat dilihat dalam reaksi dengan
basa seperti larutan natrium hidroksida. Berbagai aluminat dapat terbentuk –
senyawa dimana aluminium ditemukan dalam ion negatif. Hal ini mungkin karena
aluminium memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan kovalen dengan oksigen. Pada
contoh natrium, perbedaan elektronegativitas antara natrium dan
oksigen terlalu besar untuk membentuk ikatan selain ikatan ionik. Tetapi
elektronegativitas meningkat dalam satu periode – sehingga perbedaan
elektronegativitas antara aluminium dan oksigen lebih kecil. Hal ini
menyebabkan terbentuknya ikatan kovalen diantara keduanya.
Pada prcobaan ini kelarutan kerapatan
alumnium terhadap perendaman menggunakan
larutan perendam NaOH.
Yaitu pada perendaman menggunakan
larutan NaOH, menunjukkan bahwa
dengan semakin meningkatnya konsentrasi
NaOH dan waktu proses perendaman
maka dapat menaikkan kelarutan
aluminium. Hal ini menunjukkan semakin
banyak logam aluminium yang terkikis
berarti semakin banyak nuklida nuklida yang
menempel di logam yang terlepas.NaOH Bertindak sebagai katalis yang tidak ikut bereaksi namun mempercepat reaksi
Reaksi :
Reaksi :
2 Al(s) + 6 H2O(l)
→ 2 Al(OH)3(aq) + 3 H2(g)
Al membentuk ion Al(OH)4-;
berarti bilangan oksidasinya berubah dari nol menjadi +3. Sedang bilangan
oksidasi H dari +1 menjadi nol. Berarti baik dalam asam maupun basa, reaksi
redoks yang terjadi sebagai akibat dari sifat keamfoteran Al, ternyata
perubahan bilangan oksidasinya sama.
Selain menggunakan balon,kelompok kami juga
menggunakan alat dengan botol kaca disambungkan dengan selang plastic dan ada
botol plastic yang menampung gas
hydrogen, prinsip yang digunakan sama seperti system hidrolik, namun tidak
berhasil karena kecepatan gas untuk sampai ke botol plastic rendah.Sebelumnya
untuk membuktikan bahwa hidrogen dapat dipakai sebagai pendesak air karena
sifatnya yang tak larut dalam air terlebih dahulu hidrogen hasil reaksi dialirkan
ke dalam botol plastic yang berisi dengan air dan kemudian tampak volume air
dalam tabung semakin berkurang yang tergantikan oleh posisi hidrogen yang berupa
udara kosong. Cara pembuatan hidrogen yang dalam praktikum ini adalah dengan
mereaksikan aluminium dengan basa. Aluminium merupakan logam yang berwarna
putih abu-abu (silver) yang melebur pada suhu
659 C0, dan bila terkena udara akan teroksidasi pada permukaannya.
Pembentukan hidrogen ini terjadi menurut persamaan :
2Al(s) + 6 NaOH (aq)dipanaskan 2Na3 AlO3(aq) +
3H2(g)
Timbulnya ledakan ketika dilakukan pembakaran melalui sumbu
menandakan adanya gas hydrogen yang dilepaskan. Ini membuktikan salah satu sifat
hydrogen yang eksplosif. Salah satu masalah dengan penggunaan solusi NaOH
berair adalah sifat korosif cairan, yang dapat menyebabkan korosi pada
peralatan system.
Manfaat aluminium
- Menghilangkan karat
Remas selembar foil, lalu gunakan untuk
menggosok titik-titik karat dari bumper mobil dan batang besi tirai kamar
mandi.
- Dijadikan corong
Anda kesulitan memasukkan refill
minyak ke dalam botolnya? Gulung selembar foil membentuk kerucut,
rekatkan dengan selotip, lalu jadikan corong. Mulailah menuang minyak
menggunakan corong foil ini.
- Memancakan panas
Bungkus sepotong kayu lapis dengan foil,
lalu selipkan di belakang radiator untuk merefleksikan panas ke ruangan.
Tentunya, hal ini berlaku jika Anda tinggal di tempat yang berhawa dingin.
- Memelihara sabut baja
Letakkan sabut penggosok Anda di atas
foil untuk menjauhkannya dari karat.
- Mengilapkan perak
Bungkus panci kaca dengan foil,
tambahkan beberapa sendok makan baking soda, isi panci dengan air mendidih.
Setelah itu, cemplungkan peralatan makan perak yang ternoda untuk
membersihkannya dengan cepat.
Kesimpulan
Pada percobaan ini aluminium merupakan
logam amfoter. Ketika sepotong lempeng aluminium di celupkan ke dalam larutan
NaOH, maka terjadilah suaatu reaksi pengikisan permukaan logam aluminium.
Pengikisan ini dianggap sebagai tolak ukur, sehingga semakin
banyak pengikisan permukaan logam aluminium oleh larutan perendam (NaOH),
Semakin banyak pula nuklida-nuklida
aktif yang ikut lepas maka terbentuklah
gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini tentulah gas hidrogen yang berasal dari ion-ion H+.
Reaksi logam aluminium dan larutan NaOH
2 Al(s) + 2 NaOH(aq) + 6 H2O(l)
→ 2 NaAl(OH)4(aq) + 3 H2(g)
Saran
Percobaan ini dilakukan sudah baik, namun cobalah untuk lebih teliti
lagi, misalnya dalam memilih alat dan berhati2 dalam melakukan uji warna pada
gas hidrogen saat pembakaran balon.
0 komentar:
Posting Komentar